Sunday, April 7, 2013

MAHLUK GAIB MENURUT ISLAM

AL –ARHAM

Malaikat Al-Arham ( ملاك الأرحام) adalah para malaikat diserahi tugas untuk meniupkan ruh kedalam janin, mengatur rezeki, kematian, amal, sengsara atau kebahagiaan di dalam rahim. Malaikat Arham memiliki tugas meniupkan debu bumi kepada janin, dimana calon makhluk itu nanti akan tercabut nyawanya oleh Malaikat Maut.


Jika seorang hamba telah sempurna empat bulan di dalam perut ibunya, maka Allah SWT akan mengutus malaikat kepadanya dan memerintahkannya untuk melaksanakan kesemua ketetapan yang telah ditulis oleh Allah di kitab tempat Allah SWT menuliskan segala seluruh skenario/ catatan kejadian di alam semesta ( Lauh Mahfuzh: Az-Zukhuf 43: 4, Qaf 50: 4, An-Naml 27: 75 dan lainnya)

Dalam hadits Muhammad bersabda:

"Allah mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: 'Wahai Tuhan!, ia masih berupa air mani'. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: 'Wahai Tuhan!, ia sudah berupa darah beku'. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: 'Wahai Tuhan!, ia sudah berupa segumpal daging'. Apabila Allah membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: 'Wahai Tuhan!, orang ini akan diciptakan laki-laki atau perempuan? celaka atau bahagia? bagaimana rezekinya? serta bagaimana pula ajalnya?. Segala-galanya dicatat sewaktu dalam perut ibunya." 

Pada saat Sakrat al-Maut, Allah akan membukakan tabir yang menyelubungi pandangan seseorang sehingga akan menembus akhirat. Tercantum di dalam Al Qur'an surah Qaaf, yang berbunyi:

“ Sehingga bagi orang mukmin, ketersingkapan penglihatan ini menambah ringan bebannya menempuh kematian, tetapi orang kafir justru akan semakin membuatnya berat dan sulit untuk melampaui tahapan kematian itu. (Qaaf 50:22)

QARIN
Qarīn (:قرين, Qɑrɪn) adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada malaikat dan jin (golongan setan) yang mendampingi setiap manusia. Istilah ini digunakan di dalam Al-Qur’an dan dikatakan bahwa Qarin itu mengikuti manusia sejak lahir hingga mengalami ajalnya. Kedua makhluk itu dianggap sebagai "kembaran setiap manusia."

Menurut keyakinan umat Muslim bahwa, pada umumnya Jin Qarin ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat, berat ketika hendak membaca Al-Qur’an dan sebagainya dan ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan.

Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus Malaikat Qarin yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jin Qarin yang mendampingi Muhammad telah memeluk Islam, sehingga Muhammad selalu terjaga dari kesalahan.

Al-Qur'an telah menjelaskan tentang adanya Qarin dalam surah Az Zukhruf

“ Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 43:36) ”

Hadits mengenai Qarin pun telah dicatat oleh Imam Ahmad dan Imam Muslim, Muhammad bersabda kepada Albdul Mas’ud, "Setiap kamu ada Qarin daripada bangsa jin, dan juga Qarin daripada bangsa malaikat. Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah." Sabdanya: "Ya aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan saja."

Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdilah, bahwa ketika tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku, kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat menghadapinya.” Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak dari nya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu.” Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.” Allah s.w.t. berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”

DABBAT AL-ARD
Dābbat al-Ard ( دابة الأرض‎) adalah sebuah frasa yang berarti binatang buas (monster) yang muncul dari perut bumi. Dalam Islam binatang ini sebagai salah satu tanda sebelum datangnya Hari Penghakiman.

Binatang melata ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, setelah peristiwa Matahari terbit dari Barat, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas Dabbat al-ard ini akan membawa tongkat Musa dan cincin Sulayman

Wujud Dabbat Al-Ard
Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan rinci, "Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, panggulnya seperti panggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta. Di antara sepasang persendiannya sejarak 12 ukuran garis lurus. 

Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan, "Ia akan membawa tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Tiada tersisa bagi orang beriman yang tersisa tanpa membuat tanda putih diwajahnya, sehingga bersinarlah wajahnya dan tiada yang tersisa bagi orang kafir tanpa membuat tanda hitam diwajahnya, sehingga hitam legam keseluruh wajahnya.

Ketika mereka sedang bertransaksi di pasar, mereka akan berkata, "Berapa harganya wahai orang beriman?" "Berapa harganya wahai orang kafir?"

Sehingga ketika salah seorang dari anggota keluarga duduk makan bersama, mereka akan mengetahui siapa yang beriman dan yang kafir.

Kemudian binatang itu berkata kepada orang beriman: "Wahai orang beriman, kalian akan berada di antara orang-orang penghuni Surga." dan berkata kepada orang kafir: "Wahai orang kafir, kalian akan berada di antara orang-orang penghuni Neraka” Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah An Naml: 82,

“ ...Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (An Naml: 82) ”

Abu Dawud at Tayalisi mencatat dari Abu Huraiah, Muhammad bersabda: "Binatang ini akan muncul dari perut bumi dan akan membawa tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Ia akan memukul hidung orang kafir dengan tongkat itu dan akan mengusap wajah orang beriman sehingga cerah dengan cincin itu. Sehingga mereka makan bersama, mereka akan saling mengenali orang yang beriman dan yang kafir." 

Juga kisah ini dicatat oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, "Binatang itu akan memukul hidung orang kafir dengan cicin dan akan dan akan mebuat wajah orang beriman menjadi cerah dengan tongkat, sehingga ketika mereka makan bersama, mereka akan berkata satu sama lainnya, "Wahai orang beriman" dan "Wahai orang kafir".

Beberapa hadist juga mencatat seperti berikut, apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.

MALAIKAT MAUT (MALAK AL-MAWT)
Izrail (عزرائیل, Azrail, Asriel, Azaril dan Azrael) adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al_Qur’an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt (ملكالموت) atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.

Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.

Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat (para malaikat yang bertugas mendo'akan ampunan dan menjemput ruh orang beriman ketika ajalnya tiba. Para malaikat itu ketika menjemput ruh orang beriman, memiliki wajah yang putih bercahaya seperti matahari dengan membawa kain sutra (kain kafan) berwarna putih dari surga yang beraroma harum dan Malaikat Azab (para malaikat yang bertugas menjemput ruh orang kafir ketika ajalnya tiba. Para malaikat itu memiliki perangai yang keras dan kasar serta wajah yang hitam pekat, dengan membawa kain kain kafan yang kasar dari neraka yang beraroma busuk).. Sedangkan untuk mengetahui dimana seseorang akan menemui ajalnya Malaikat Maut bekerja sama dengan Malaikat Arham.

HAMALAT AL-‘ARSY
‘Arsy (عَرْش, ‘Arasy) adalah mahluk tertinggi, berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para Malaikat Pengertian ‘Arsy ini yang diyakini oleh para manhaj Salaf, berdasarkan Al-Qur’an dan hadits Muhammad, sesuai dengan ayat:

“ (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy.(Thaha, 20:5) ”

Tetapi banyak ulama yang berpendapat beda dalam mengartikan makna dari ‘Arsy ini, apakah ‘Arsy itu berwujud fisik atau nonfisik.

Menurut syariat Islam, 'Arsy terletak di atas surge Firdaus yang berada dilangit ke-7. Keyakinan ini bersumber dari salah satu hadits Muhammad bersabda kepada sahabatnyua yang bernama Abu Hurairah “Apabila engkau memohon kepada Allah, maka mohon-lah kepada-Nya Surga Firdaus. Sesungguhnya ia (adalah) Surga yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arsy Allah yang Maha Pengasih...” 

Masih diriwayatkan dari Ibnu Abi’Ashim, Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya ‘Arsy sebelumnya berada di atas air. Setelah Allah menciptakan langit (ke-7), ‘Arsy itu ditempatkan di langit yg ke-7. Dia jadikan awan sebagai saringan untuk hujan. Apabila tidak dijadikan seperti itu, tentu bumi akan tenggelam terendam air.”

KIRAMAN KATIBIN
Kirâman Kâtibîn (كراماً كاتبين) adalah dua malaikat yang terletak di bahu kanan dan kiri setiap makhluk-Nya. Menurut syariat Islam, jika ada seseorang yang melakukan amal (perbuatan) yang lebih dominan, maka ia akan dikirim berdasarkan perbuatan semasa hidupnya di dunia, entah ke Jannah atau Jahannam. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

Dalam riwayat yang lain dijelaskan, ada lima malaikat yang menyertai manusia, yaitu:

• Dua malaikat menjaga pada malam hari,

• Dua malaikat menjaga pada siang hari, dan

• Satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.

Hal tersebut dijelaskan dengan firman Allah yang artinya:

“ Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang bergantian (menjaganya), dimuka dan dibelakangnya. (Ar-Ra'd: 11) ”

Yang dimaksud malaikat yang bergantian yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari setan dari golongan jin dan manusia. Kedua malaikat menulis amal kebaikan dan kejelekan di antara kedua bahunya, lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta dan ludahnya sebagai tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

MALAIKAT PENJAGA (AL-MU’AQQIBAT)
Al-Mu’aqqibat (:المعقبات) adalah para malaikat penjaga atau pelindung yang menjaga setiap mahluk pada waktu bermukim, bepergian, waktu tidur atau ketika terjaga dari kematian sampai datang waktu kematian yang telah ditetapkan. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al Qur'an Ar-Ra’du 10-11, yang berbunyi:

“ Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah." (Ar-Raad: 10-11) ”

Ibnu Abbas menjelaskan, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.”

Dalam hadits lain dikatakan bahwa “Para malaikat bergiliran untukmu pada malam dan siang hari. Mereka berkumpul dalam salat subuh dan salat ashar. Kemudian malaikat malam naik kepada Allah. Allah bertanya, kepada para malaikat sedang Dia lebih mengetahui tentang kamu, "Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kamu tinggalkan?" Para malaikat berkata, "Kami mendatangi mereka sedang mengerjakan salat dan kami meninggalkan mereka sedang salat pula."”

MUNKAR dan NAKIR
Munkar dan Nakīr ( منكر و نكير) adalahah dua malaikat yang menanyakan atau menguji keyakinan dari orang yang telah mati di alam barzakh.

Menurut ajaran Islam, setelah kematian dari setiap jiwa akan menuju barzakh atau alam kubur, dimana si mayat akan bisa kembali bangkit dan berbicara ketika ditanya oleh kedua malaikat Munkar dan Nakir, walaupun tubuhnya telah hancur. Pertanyaan akan dimulai ketika proses penguburan telah selesai dan 70 langkah orang terakhir dari tempat dikuburnya mayat.

Munkar dan Nakir akan menanyakan beberapa hal berikut, "Siapakah Tuhan mu?", "Siapa Nabi mu?", "Apa agama mu?", jawaban bagi pertanyaan tersebut adalah Tuhan mereka adalah Allah SWT, nabinya Muhammad SAW dan agamanya adalah Islam, maka si mayat akan diberikan keluasan dan diterangkan kuburnya sampai hari kebangkitan. Bagi yang tidak bisa menjawabnya akan mendapatkan siksa sampai hari kebangkitan.

Sedangkan ada pendapat lain ada yang mengatakan jika yang mereka datangi adalah orang mukmin yang diberi taufik, maka yang akan datang adalah para malaikat yang bernama Mubassyar dan Basyir.

ISRAFIL
Isrāfīl atau Israfel ( إسرافيل, Isrāfīl) ("Sesuatu yang membakar”), adalah malaikat yang akan meniup sangkala di hari kiamat, walaupun namanya tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an. Ia sebagai salah satu dari empat malaikat utama, bersama dengan Mikail, Jibril dan Izrail. 

“ ...dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (Az-Zumar 39:68) ”

Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah dari Tuhan untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem.

Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat dan tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.

MALIK
Maalik (مالك) adalah panggilan malaikat yang memimpin para Malaikat Zabaniah di neraka. Malaikat Malik biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat Ridwan (Malaikat penjaga pintu Surga).

Terdapat 19 penjaga neraka jahanam yang pemimpinya adalah Malik. Sebagaimana firman Allah tentang Neraka Saqar

“Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat. (Al_Muddazzir [74]:27-30)”

Malikat Malik 'Alaihissalam mematuhi segala perintah Allah seperti dalam firman-Nya tentang permintaan penghuni Neraka kepada Malaikat Malik

“Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab, "kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az-Zukhuf [43]:77)”

Wujud Malaikat Malik
Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepada Malik.[1]

Dikatakan pula bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam naik ke Sidrat al-Muntha, ia bertemu dengan Malik yang kemudian menunjukkan pandangan sekilas tentang penderitaan di Neraka. Sejak saat itu pula Malaikat Malik tidak pernah tersenyum. Memiliki tubuh yang sangat besar, wajahnya menampakkan kemarahan, terlihat amat menakutkan, sangat kejam, tidak kenal kompromi, di antara kedua matanya terdapat pusat syaraf yang seandainya ia menatap bumi pasti orang-orang yang ada didalamnya mati tiada tersisa.

MALAK AL-ADZAB
Malaikat `Azab (:ملاك العذاب) adalah para malaikat yang bertugas menjemput ruh orang kafir ketika ajalnya tiba. Para malaikat itu memiliki perangai yang keras dan kasar serta wajah yang hitam pekat, dengan membawa kain kain kafan yang kasar dari neraka yang beraroma busuk. 

Malaikat ini dikisahkan pernah beradu argumen dengan Malaikat Rahmat tentang seorang pembunuh yang telah meleyapkan 100 jiwa, apakah ia akan dimasukkan kedalam surga atau neraka, kemudian Malaikat Rahmat-lah yang berhasil membawa ruh pembunuh yang telah bertaubat tersebut.

MALAK AR-RAHMAH
Malaikat Rahmat (ملاك الرحمة) adalah para malaikat yang bertugas mendo'akan ampunan dan menjemput ruh orang beriman ketika ajalnya tiba. Para malaikat itu ketika menjemput ruh orang beriman, memiliki wajah yang putih bercahaya seperti matahari dengan membawa kain sutra (kain kafan) berwarna putih dari surga yang beraroma harum.

ZABANIYAH
Zabaniyah (الزبانية) adalah nama malaikat -malaikat yang bertugas menyiksa orang-orang di nereka dalam ajaran agama Islam. Ia digambarkan dengan sosok yang sangat garang dan sadis, tidak mengenal ampun terhadap orang yang telah masuk kedalam perut neraka. Zabaniah berjumlah 19 malaikat sebagaimana jumlah huruf Basmalah dan Zabaniyah dipimpin oleh Malaikat Maalik.

Penglihatan para malaikat itu bagaikan kilat yang menyambar, gigi mereka sepuh tanduk sapi, sedangkan bibir-bibir mereka menjulur sampai ketelapak kaki, kobaran api keluar dari mulut-mulut mereka, dan jarak antara kedua bahunya adalah sekitar perjalanan satu tahun. Dikatakan pula bahwa, Allah tidak menjadikan dalam hati mereka rasa belas kasihan dan lemah lembut sebesar semut kecilpun. Salah seorang dari mereka ada yang menyelam dalam lautan api neraka selama 70 tahun tetapi api neraka itu tidak membahayakan atas dirinya, karena sesungguhnya cahaya itu dapat mengalahkan api neraka. 

Rasulullah Saw bersabda: Siapa yang ingin supaya Allah selamatkan dia dari penanganan Malaikat Zabaniyah yang berjumlah 19 orang (Malaikat penjaga Neraka), maka hendaklah membaca Bismillahirrahmanirrahim, niscaya Allah buatkan untuknya, dari setiap satu huruf itu sebuah Surga.