FIRMAN ALLAH SWT YANG MEWAJIBKAN SHALAT
“Sesungguhnya yang petama kali akan dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah perkara shalat. Jika Shalatnya baik, maka baikpula seluruh amalan ibadah lainnya, kemudian semua amalannya akan dihitung atas hal itu.” (HR. An Nasa’I : 463)
Saudaraku,
Hadirnya kita di dunia ini adalah untuk menyembah Allah SWT. Betapa lemahnya kita sebagai seorang hamba. Jantung, paru-paru, hati, peredaran darah, usus, lambung dan segala organ dalam tubuh kita sendiri kita tak punya kuasa untuk mengaturnya. Semuanya bekerja berdasarkan perintah dari yang menciptakannya. Betapa bergantungnya kita kepada Allah SWT, dan sepantasnyalah kita tiada pernah sombong walau sedetikpun. Umur kita sampai saat ini juga merupakan kemurahan pemberian Allah SWT
Saudaraku,
Shalat sebagai ibadah yang menyembah, memuja, mengabdi dan mematuhi Allah SWT dengan aturan – aturan atau tatacara tertentu yang sudah ditentukan-Nya. Aturan atau tata cara ini terdiri atas serangkaian gerak dan bacaan-bacaan yang mengandung makna sebagai pujian, pengagungan, sanjungan dan doa. Shalat melatih setiap muslim untuk selalu mengingat-Nya dan beribadah kepada-Nya, inilah yang menjadi tujuan utama dari penciptaan manusia (QS. Adz-Dzaariyat: 56).
Sesungguhnya Ibadah Shalat merupakan sebaik-baiknya amal, shalat mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT, ibadah inilah yang membedakan antara orang mukmin dan kafir. Ia merupakan ibadah yang mampu melebur dosa seseorang. Ketika seorang mukmin mengetahui betapa pentingnya shalat dan begitu mulianya kedudukannya di sisi Allah SWT, maka tentu sebagai seorang muslim kita harus melaksanakannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh aturan Syariat kita, yaitu Islam.
Bagaimana kita dapat menikmati kewajiban yang harus kita jalankan, sehingga tidak kita anggap sebagai beban. Beberapa kiat ini mungkin dapat menjadikan sholat kita menjadi kenikmatan tersediri yang pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan dan kebiasaan yang mendapatkan berkah, pahala dan kebaikan kita di dunia dan akhirat.
Saudaraku,
mari kita maksimalkan waktu ibadah sholat kita sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, agar waktu yang diberikan olehNya dapat kita manfaatkan untuk menambah bekal kita dikehidupan yang lebih abadi nanti.
SEBAB TIDAK DAPAT MENIKMATI IBADAH SHOLAT
TIDAK KONSENTRASI
Ada banyak pikirian kita dikepala, beban pekerjaan, masalah keuangan keluarga, acara weekend, rencana meeting dan lain-lain, ketika shalat rukuk dan sujud, pikiran kita tetap pada masalah duniawi yang sedang kita pikirkan, secara fisik kita shalat tetapi jiwa dan pikiran kita melayang kemana-mana.
Kita ingin cepat-cepat menyelesaikan shalat karena banyak ‘persoalan penting’ yang segera menunggu kita, shalat yang hanya lima menit rasanya begitu lama (padalah macet di calan sejam lebih itu sudah biasa), karena terburu2 kita jadi terlalu cepat membaca surah dan bacaan shalat dan tidak tersisa lagi waktu untuk meresapi makna yang terkandung didalamnya.
Ada sebagian orang yang masih menganggap shalat adalah ritual yang hanya menjadi beban. Dikarenakan kemalasan itu sehingga tidak ada semangat untuk melakukan shalat, apalagi shalat dengan khusyu’. Bagi mereka, gambaran shalat sebagai sarana media yang utama untuk membangun komunikasi yang intim dengan sang ilahi adalah sesuatu ynag terasa begitu asing.
KIAT MENIKMATI IBADAH SHALAT
KONDISI SHOLAT
MEMPERHATIKAN KONDISI TUBUH
Pastikan bahwa kita sudah merasa nyaman dan siap untuk melaksanakan ibadah sholat kita dengan baik, seperti sudah buang air, sudah makan yang cukup, pikiran sudah netral, bersih dari najis dan hadas, tidak sedang menstruasi, dan lain sebagainya.
MEMPERHATIKAN KONDISI LINGKUNGAN
Usahakan cari tempat sholat yang terbaik bagi kita dilihat dari aspek kebersihan, kenyamanan, kebisingan, gangguan orang lain, gangguan anak-anak, keamanan, perizinan, dan lain-lain.
FOKUS
FOKUSKAN PIKIRAN, JIWA RAGA DAN KONSENTRASI PADA SATU TITIK SENTRAL YAITU KEAGUNGAN DAN KEMULIAAN SANG ILAHI.
Shalat adalah media yang paling utama dan ampuh untuk menghaturkan rasa syukur itu kepada Sang Ilahi. Rasa syukur kepada Sang Ilahi atas begitu banyak karunia yang telah Dia limpahkan akan membuat shalat kita dengan sendirinya lebih dalam dan khusyu’.
PUSATKAN PIKIRAN HANYA KEPADA ALLAH SWT
Netralkan pikiran kita dari berbagai hal duniawi mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, sekolah, kampus, harta, tahta, wanita, pria, dan lain sebagainya. Serahkan diri kita sepenuhnya hanya kepadaNya untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan kepada kita.
MENYADARI BAHWA KITA SEDANG MENGHADAP ALLAH SWT
Ciptakan suatu alam pikiran di mana kita sedang berhadapan dengan sesuatu yang luar biasa dahsyat dan tiada tandingannya di dunia maupun di akhirat. Sesuatu yang lebih dari atasan kita, orangtua kita, preman kampung, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, presiden, artis, jin, setan, iblis, malaikat, dan lain sebagainya.
MENGANGGAP SHOLAT YANG SEDANG DILAKUKAN ADALAH SHOLAT YANG TERAKHIR
Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengatahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian. Anggap saja kita akan meninggal dunia saat sholat berlangsung maupun setelah sholat. Orang mukmin yang tahu dia mau wafat maupun mau kiamat besar, maka orang itu akan segera meningkatkan ibadahnya serta menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.
Dalam konsentrasi melatih fokus dalam sholat ini, jangan sampai pada akhirnya kita lupa dengan jumlah rakaat atau bacaan yang kita jalankan, tetap fokus dan mengingat setiap proses ibadah sholat kita.
PAHAMI ARTI DAN MAKNA BACAAN SHALAT
Al-Qurân diturunkan agar direnungkan dan dihayati maknanya, sebagaimana firman Allah SWT: "Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran". (QS. Shaad: 29)
Sikap penghayatan tidak akan terwujud kecuali dengan memahami makna setiap yang kita baca. Dengan memahami maknanya, maka seseorang akan dapat menghayati dan berfikir tentangnya, sehingga mengucurlah air matanya, karena pengaruh makna yang mendalam sampai ke lubuk hatinya.
Mulailah dengan melihat lagi arti-arti dari setiap bacaan sholat, mulai dari bacaan niat sholat, ta’awudz, iftitah, Al-Fatihah, ruku, iktidal, sujud, sampai bacaan doa setelah sholat. Memang tidak mudah untuk menghafalkan setiap arti dari bacaan tersebut, namun yakinlah dengan niat segalanya dapat terjadi.
Baca setiap bacaan sholat, dengan perlahan sambil kita mencoba mengetahui arti dari bacaan tersebut. Berhentilah sekitar satu sampai dua detik setiap juz, contohnya pada bacaan Al-Fatihah, Al-hamdu lillahi Rabb il-'alamin (berhenti 1-2 detik) Ar-Rahman Ar-Raheem (berhenti 1-2 detik) Maliki yawmi-d-Din….sehingga dalam waktu 1 – 2 detik tersebut, kita dapat mengingat apa arti dari setiap bacaan tersebut.
Cara yang relatif mudah untuk membangun kepasrahan kita pada Sang Ilahi adlaah dengna membayangkan begitu banyak kenikmatan yang telah Dia berikan kepada kita, yaitu: oksigen yang kita hirup, kelurga yang menaungi kita, rezeki yang kita peroleh, kesehatan tubuh kita, limpahan air yang terus mengalir, dan kenikmatan lain yang tidak bisa kita kira.
Ketika membaca Bismillahirrohmanirahiim, bayangkan dan rasakan betapa besar rasa kasih saying Allah SWT pada kita semua. Ketika membaca Alhamdulillahir robbil alamiin, bayangkan keagungan Allah SWT sang pencipta alam semesta. Ketika membaca Arohmaanirrohiim bayangkan kasih saying.
Seharusnya kita malu dan ‘tidak enak hati’ jika limpahan karunia, kemudahan dan segala rezeki yang kita peroleh dengan dan tanpa kita sadari, tidak pernah kita pedulikan dan tidak pernah kita balas dengan rasa syukur yang tidak terhingga. Dan, sekalli lagi, melalu shalat kita langsung “berkomunikasi” dengan Sang Ilahi, untuk mengucap rasa terima kasih dan syukur ata segala limapan karuniaNya dalam kehidupan kita.
Kondisi khusuk adalah kondisi fokus dimana antara apa yang diucapkan , dibayangkan fikiran dan dirasakan oleh hati seseorang itu berada dalam kondisi yang sama. Kondisi ini biasa terjadi dalam kehidupan kita sehari hari. Misalnya ketika seseorang sedang asyik berbicara dengan temannya melalui handphone, dia pasti berbicara dengan khusuk, walaupun lawan bicaranya itu tidak terlihat bahkan antara mereka ter;pisah oleh jarak sampai ratusan kilometer. Untuk mencapai kondisi khusuk bukanlah hal yang sulit, karena setiap orang pernah mengalaminya dalam kehidupan sehari hari.
Shalat secara bahasa berarti do’a. Doa pada hakikatnya merupakan bentuk dialog antara manusia dengan Allah Swt. Ketika seseorang shalat, hakekatnya ia sedang bertemu dan berdialog dengan Allah SWT. Oleh karena itu secara hakiki fungsi shalat yaitu bertemu dan berdialog dengan Allah SWT. Setelah kita melaksanakan ketentuan sholat, kita mempunyai kesempatan untuk dapat mengadu, meminta, berkeluh kesah atau apapun bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT dengan bahasa kita sendiri melalui do’a. Allah SWT memang memerintahkan kita untuk hanya meminta kepadaNya dan melarang meminta selain padaNya.
SARANA KOMUNIKASI DENGAN ALLAH SWT
Tidak ada cara lain dalam berkomunikasi antara kita sebagai manusia dengan Allah sebagai Maha Pencipta melainkan dengan sarana do’a. Shalat adalah do’a yang juga sebagai sarana dan pengungkapan rasa terima kasih /syukur kita kepada Allah SWT.
Dalam lima waktu shalat wajib, kita diberikan kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah, memberikan pengaduan apapun yang kita alami, memohon apapun yang kita harapkan pertolonganNya dan segala curahan hati kita tanpa diketahui oleh siapapun, hanya kita pribadi dan Allah, Iyya kana’budu wa iyyaka nasta’in.
Mari kita terus melatih untuk menikmati kewajiban shalat yang pada inti dan dasarnya adalah kewajiban kita sebagai manusia, sehingga kewajiban ini dapat menjadi kebiasaan mengisi kehidupan kita sehari-hari, yang pada akhirnya membentuk kekhusyukan. Kekhuyukan sholat memberikan kita kemudahan dalam kehidupan dunia dan keberhakan serta melimpahnya pahala untuk bekal kita dikehidupan akhirat nanti.
Berikut ini saya sampaikan beberapa cara dan langkah untuk dapat menikmati shalat dan akhirnya insya Allah mendapatkan shalat yang khusuk sehingga didapat shalat yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan Al Qur’an.
1. Siapkan hati dan pikiran untuk mengerjakan shalat.
2. Berwudhu untuk mensucikan hadas kecil.
3. Persiapan segala sesuatu untuk melakukan shalat (ruangan, kondisi dan lain sebagainya)
4. Berdiri tegak menghadap kiblat, kedua kaki agak diregangkan.
5. Rasakan bahwa anda saat ini sedang berhadapan dengan Allah penguasa tertinggi dialam semesta. Bersikaplah tawadhu dihadapan Dia yang berkuasa penuh diseluruh jagat raya.
I. NIAT SHOLAT
Siapkan diri kita untuk memulai shalat dengan berdiri yang nyaman, pandangan kearah sujud, tarik napas dan mulai dengan membaca niat shalat dan Takbiratul ihram mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan keatas dada, letakan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada. Tarik dan keluarkan napas sehingga tubuh kita lebih nyaman untuk memulai shalat kita.
1. DOA IFTITAH
Tarik napas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, tahan napas dan kita keluarkan napas perlahan sambil membaca dalam hati do’a iftitah.
Beberapa doa istiftah yang pernah diamalkan dan diajarkan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah sebagai berikut:
Allahu Akbar kabiro, walhamdulilaahi katsiiro, wa subhanallahi bukhrataw wa ’ashiila . Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fathorosshamaawaati wal ardho haniifan muslimaw wama ana minal musyrikiin Innas sholaati, wanusuki, wamahyaya, wama maati lillahi rabbil ’alamiin. Laa syariikalahuu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimin” "Allah Maha Besar Yang Maha Sempurna Kebesarannya, segala puji bagi Allah sebanyak banyaknya, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang hari ” Sesungguhnya aku hadapkan hati dan pikiranku kepada yang menjadikan langit dan bumi, dengan lurus (ber-sungguh-sungguh) dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan sekalian alam, Tiada sekutu bagiNya, dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang berserah diri (muslim)"
Allaah-humma baa-’id bai-nii wa bai-na kha-thaa-yaa-ya kamaa baa-’ad-ta bai-nal masy-riqi wal magh-rib. Allaah-humma naqqi-nii min khathaa-yaa-ya kamaa yunaq-qats-tsaubul ab-ya-dlu minad danas. Allaah-hummagh-sil-nii min khathaa-yaa-ya bil maa-i wats-tsalji wal barad. (HR. Bukhari dan Muslim)
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari noda. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, hujan es, dan air dingin".
Konsentrasikan hati dan pikiran pada bacaan berikut maknanya. Mulut membaca do’a iftitah, pikiran menyebut terjemahannya, hati merasakan maksud kalimat yang dibaca. Rasakan kalimat yang dibaca dengan segenap perasaan dan penuh kekhusukan. Usahakan hembusan napas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan do’a iftitah tersebut.
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Allah mengatakan: Aku membagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian, dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dimintanya.
Tarik napas perlahan, tahan dan keluarkan perlahan sambil kita membaca ta'awwudz (Audzubillah himinasy syaiton nirrojiim) dan Bismillahirahmanirahim.
Ketika membaca Audzubillah himinasy syaiton nirrojiim (Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk), bayangkan kita memohon kepada Allah SWT untuk melindungi kita dari segala godaan syaitan dalam menjalankan ibadah shalat kita.
Ketika membaca "Bismillahirahmanirahim" (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), bayangkan betapa besar perhatian Allah kepada kita dengan memberikan segala kemudahan dan rezeki, termasuk kesehatan, harta, keluarga dan segala kebaikan Allah kepada kita.
Berhenti 1 – 2 detik dan tarik napas sambil dikeluarkan perlahan lalu membaca "Alhamdulilahir rabbil alamin" (segala puji bagi Allah penguasa jagat raya). Ketika membaca bayangkan betapa Maha Terpujinya Allah SWT sebagai penguasa alam semesta. Insya Allah akan dijawab: “hamidani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku).
Berhenti 1-2 detik, tarik napas sambil dikeluarkan perlahan lalu membaca “Arrahmanirrahim” (Yang Maha pengasih lagi penyayang), Insya Allah akan dijawab: “Atsna ‘alayya ‘abdi” (hamba-Ku memujiku lagi). Bayangkan betapa Allah SWT memberikan kesehatan dan kesempatan kita untuk selalu beribadah, atau apapun bayangan kita untuk mensyukuri kenikmatan hanya Allah SWT yang dapat memberikan.
Berhenti 1-2 detik, tarik napas sambil dikeluarkan perlahan lalu membaca "Maaliki yaumiddien” (Penguasa di hari pembalasan), Insya Allah akan dijawab: “Majjadani ‘abdi” (hamba-Ku menyanjung-Ku). bayangkan keadaan dihari berbangkit kelak , ketika kita dikumpulkan dipadang mahsyar yang kering dan tandus. Dihari yang tiada tempat bernaung selain naunganNya, dihari yang tidak ada tempat berlindung selain lindunganNya . Dialah penguasa tunggal dihari itu
Berhenti 1-2 detik, tarik napas sambil dikeluarkan perlahan lalu membaca “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’ien” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong). Insya Allah akan dijawab: Inilah batas antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta… Ketika membaca Iyya kana’budu wa iyyaka nasta’in tanamkan dalam hati bahwa hanya Dialah yang disembah, dan hanya kepadaNya tempat mohon pertolongan.
Berhenti 1-2 detik, tarik napas sambil dikeluarkan perlahan lalu membaca “Ihdinassiraatal mustaqien” (tunjukkanlah kami jalan yang lurus) sambil membayangkan permohonan kita untuk ditempatkan di jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat, rahmat, berkah dan hidayah untuk menjalankan segala perintah agama dan menjauhkan larangannya.
Berhenti 1-2 detik, tarik napas sambil dikeluarkan perlahan lalu membaca “Shiraatha alladziina an'amta 'alayhim ghayrilmaghdhuubi 'alayhim walaa aldhdhaalliina”( (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat), sambil membayangkan permohonan kita untuk tidak dimasukan kedalam golongan orang-orang yang menyimpang dari agama dan diberikan kemurkaanNya.
Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan Alfatihah.
3. SURAT AL-QURAN
Setelah selesai membaca Alfatihah tarik nafas dan keluarkan perlahan sambil membaca awal surat, Bismillahirahmanirahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), bayangkan betapa besar perhatian Allah kepada kita dengan memberikan segala kemudahan dan rezeki, termasuk kesehatan, harta, keluarga dan segala kebaikan Allah kepada kita.
Bacalah surat dari Al-Quran yang kita hafal dan terus mencoba mengerti dan memahami maknanya. Tarik napas dan hembuskan perlahan setiap ayat yang ada dalam surat tersebut sambil membayangkan arti dan makna yang terkandung di dalamnya.
Tarik nafas perlahan dan keluarkan sambil kita bertakbir (Allahuakbar) sebelum rukuk dan disunahkan mengangkat tangan kita sebatas telinga lalu rukuk. Punggung dan pinggang membentuk sudut 90 derajat, tangan bertumpu pada lutut. Rasakan suasana relaks dan nyaman selama rukuk. Tahan napas sambil membaca baca kalimat tasbih ” "Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih" 3 x (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya), bayangkan segala kebesaran Allah dan berharap kita selalu dapat memujinya.
Tarik nafas perlahan lahan dan keluarkan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat ”Samiallahu liman hamidah” (telah mendengar Allah akan orang yang memujiNya). Kedua belah tangan diangkat sampai sejajar telinga. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan kesamping kiri dan kanan tarik napas sambil dikeluarkan perlahan dan membaca "Robbana lakal hamdu, milussamawaati wamil ul ardhi, wamil umaasyi’ta, min syai’in ba’du" (Wahai Tuhan kami segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu”). Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan nyaman. Hadapkan hati dan pikiran.
Tarik napas dan keluarkan perlahan sambil bertakbir (Allahuakbar) sebelum sujud dan disunahkan mengangkat tangan kita sebatas telinga lalu turun peralahan untuk sujud. Tempatkan tangan kita di tempat sujud sebelum kita dengan perlahan meletakan lutut kita, lalu tempatkan dahi diatas tempat sujud sehingga hidung kita juga menempel pada sejadah.
Tarik napas dan keluarkan perlahan sambil membaca kalimat tasbih, "Subhaana Rabbiyal A’laa wa Bihamdih" 3 x (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya). Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks, nyaman, pasrah hati dan pikiran dihadapanNya, lalu bangun dari sujud.
Tarik napas dan keluarkan perlahan sambil membaca do’a: "Robighfirli, warhamni, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’afinii, wa’fu’annii" (Ya Tuhanku , ampuni aku, rahmati aku, tutupi keburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, sehatkan aku, ma’afkan aku). Ucapkan do’a dengan sungguh sunguh, ikuti dengan ikhlas, penuh harapan dan perasaan, jangan tergesa gesa. Nikmati kata demi kata dalam do’a ini, rasakan getaran dari setiap kalimat do’a yang diucapkan. Ini adalah do’a untuk kehidupan yang ideal. Jika Allah mengabulkan do”a ini insya Allah kita tidak akan menderita, gelisah, tertekan, bingung, dan hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Kita akan mendapat ampunan, rahmat dan berkah, ditutupi keburukannya, diangkat derajatnya, mendapat bimbingan dalam menghadapi berbagai masalah, diberi badan yang sehat, dan ampunan Allah SWT. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a.
Tarik napas dan keluarkan perlahan sambil mengucapkan takbir dan melakukan sujud kedua, turun peralahan untuk sujud, tempatkan tangan kita di tempat sujud sebelum meletakan dahi diatas tempat sujud sehingga hidung kita juga menempel pada sejadah. Membaca kalimat tasbih, "Subhaana Rabbiyal A’laa wa Bihamdih" 3 x (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya). Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks, nyaman, pasrah hati dan pikiran dihadapanNya, lalu bangun dari sujud.
Setelah sujud kedua sebaiknya duduk 1- 2 detik lalu bangkit untuk melaksanakan rakaat berikutnya.
Ulangi tahapan untuk rakaat berikutnya seperti nomor 2 – 8.
Pada duduk tahiyat awal tarik napas dan keluarkan perlahan sambil membaca do’a : “Attahiyatul mubaarokatus shalawatut thoyyibatulillaah. Assalamu alaika ayyuhanabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu. Assalamualaina wa ala ibadillahisshoolihiin” (Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahNya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad. Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
Ada pelajaran Allah tentang medoakan yang lain, bagaimana Nabi Besar Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi’raj. Ketika sudah ada di langit ketujuh, naik ke Sidratul Muntaha, ketepiannya langit. Dijelaskan di dalam QS. An-Najm: walaqod ro aaHu nnazlatan ukhroo, ‘inda sidrotil muntaHaa. IndaHaa jannatul ma’waa. Ketika Nabi Muhammad memasuki Arsynya Allah tanpa ditemani oleh malaikat Jibril dikarenakan ketidakmapuan malaikat Jibril untuk menemani Nabi Muhammad dan hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu menembus ArsyNya, masuklah Nabi Muhammad menemui Allah. Nabi Muhammad mengucapkan, yang diabadikan didalam tahiyat: “Attahiyaatu washalawatu wathayyibatu Lillah.” Nabi Muhammad memuji Allah SWT. Segala penghormatan, segala pujian, segala kebaikan, Lillah…Untuk Mu ya Allah..Lalu Allah memberik salam kepada Nabi Muhammad SAW: “Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh” Keselamatan bagimu wahai Muhammad, Rahmat-Ku, Keberkahan-Ku meliputi dirimu. Namun Rasulullah, beliau mengingat kita. Inilah pelajaran terhebat dari Rasulullah bagi umatnya. Rasul tidak langsung mengaminkan sebagai jawaban dari salamnya Allah, melainkan Nabi Muhammad menjawabnya: Laa ya Allah, Assalau’alaina wa’ala ibadakasolihi.” “Tidak ya Allah, salam itu bukan untukku saja, tetapi untuk kami dan untuk segenap orang-orang yang sholeh dan hamba-hamba Mu.” Ketika kita mendoakan yang lain, wujud nyatanya adalah kita bantu yang lain, sedekah, zakat, infaq dan bantuan kebaikan lain yang mencerminkan toleransi dan perhatian kita terhadap sesama.
Tarik napas kembali dan keluarkan perlahan sambil membaca: "Asyhaduallaa ilaaha illallahu wa assyhadu anna muhammadarrasuulullah" (Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah). Mantapkan dipikiran kita sebagai umat muslim, yakinlah bahwa Allah SWT itu ada meski kita tidak dapat melihatnya secara langsung, namun dapat melihatnya dari segala ciptaanNya. Juga yakin dan percayakan bahwa Nabi Besar kita Muhammad SAW adalah pemimpin kita sebagai umat Muslim yang diutus oleh Allah SWT sebagai manusia istimewa yang harus kita teladani segala sunahnya.
Tarik napas kembali dan keluarkan perlahan sambil membaca: "kama sholaita ala ibrahiim wa ala aali ibraahim , wa barik ala aali Muhammad wa aala ali Muhammad, Kama barakta ala aali Ibrahiim wa ala aali Ibrahiim fil alamiina innaka hamiidun maajiid" (Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya. Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu). Sambil membaca doa tersebut, mantapkanlah diri kita untuk meneladani kedua Nabi yang mulia ini, karena keduanyalah suri teladan terbaik. Dan berterima kasihlah kepada mereka yang telah mengajarkan kebaikan untukmu, dengan mendoakan mereka dalam shalatmu.
Tarik napas kembali dan keluarkan perlahan sambil membaca "Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" (Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan Rahmat dari ALLAH SWT dan juga Barakah dari Allah untukmu.”), sambil menoleh ke kanan dengan membayangkan memberikan salam kepada malaikat yang berada di sebelah kanan.
Tarik napas kembali dan keluarkan perlahan sambil membaca "Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" (Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan Rahmat dari ALLAH SWT dan juga Barakah dari Allah untukmu.”), sambil menoleh ke kiri dengan membayangkan memberikan salam kepada malaikat yang berada di sebelah kiri.
Pertama, salam ini untuk para malaikat yang berada di sebelah kanan dan kiri. Dalam shalat itu, ada malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia di sebelah kanan dan kiri. Ada malaikat hafazhah yang senantiasa menjaga dan memelihara manusia, bahkan ketika shalat subuh ada malaikat yang menyaksikan. (QS Al-Isra/17: 78).
Untuk contoh dzikir dan doa setelah shalat fardhu dapat dililhat pada bagian di blog ini.
Allah menanamkan dalam hati kita kecintaan kepada kebaikan dan kebenaran. Diantara kebaikan yang mudah untuk kita amalkan adalah berdzikir setelah melaksanakan shalat wajib yang lima waktu. Dzikir (wirid) ini sangat penting karena diantara fungsinya adalah sebagai penyempurna dari kekurangan dalam shalat kita. Bahkan dzikir setelah shalat fardhu merupakan perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, walaupun dalam keadaan genting sekalipun seperti dalam keadaan perang. Sebagaimana firman-Nya:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (An-Nisa’: 103) Ayat tersebut terkait dengan kondisi perang, maka dalam kondisi aman tentu lebih memungkinkan untuk melaksanakan dzikir.
Ada banyak contoh dzikir yang dibaca dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang terpenting adalah dalam dzikir sungguh-sungguh, diusahakan mengerti dan menghayati makna bacaannya.
Adapun didalam bacaan dzikir seharusnya terdapat beberapa kalimat yaitu:
- Membaca 'Istighfar' (Astaghfirullah/Aku mohon ampunan kepada Allah 3 kali dan membaca,'Allahumma antas salaam waminkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi' (Ya Allah Engkaulah Dzat Yang Selamat dari kekurangan dan cacat dan dari Engkaulah keselamatan itu, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Sempurna). Hal itu sesuai dengan hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Tsauban ra, dia berkata, "Rasulullah saw apabila selesai salat membaca Istighfar 3 kali dan membaca, 'Allahumma antas salaam waminkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi'." (Ya Allah, Engkaulah Dzat Yang Selamat dari kekurangan dan cacat dan dari Engkaulah keselamatan itu, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Sempurna).
- Membaca: "Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syain qodiir" (Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
- Membaca Tasbih 33 kali, Tahmid 33 kali dan Takbir 33 kali, lalu pada hitungan keseratus membaca, "Laa ilaha illallohu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syain qadiir." Hal itu sesuai dengan hadis dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa membaca tasbih (Subhaanallahi) 33 kali, tahmid (Alhamdulillahi) 33 kali dan takbir (Allahu Akbar 33 kali) setiap selesai salat, hitungan tersebut berjumlah 99, dan dia membaca pada hitugan keseratus 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli sya'in qodiir' (Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka diampunilah segala dosa-dosanya, sekalipun sebanyak buih air laut." (HR Muslim, dan pada riwayat yang lain, takbir tersebut sebanyak 34 kali).
- Membaca ayat kursi
- Membaca sholawat
CATATAN
- Dalam pengaturan napas selama shalat dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, namun diusahakan untuk dapat menahan napas diwaktu membaca ayat.
- Disarankan dalam menjalankan shalat, selalu mengikuti sunah Rasullullah, baik bacaan maupun gerakan shalat, seperti: Membaca ta’awwudz sebelum membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama dan rakaat setelah duduk tahyat, membaca ‘aamiin’ setelah membaca surat Al-Fatihah, mengangkat kedua tangan saat rukuk, bangkit dari ruku dan saat bangkit ke rakaat ketiga yang memiliki dua kali tasyahhud, dll (baca amalan sunnah Rasulullah dalam shalat).
- Berdo'alah sesuai dengan kehendak hati pada sujud yang terakhir.
PENGARUH SHALAT KHUSUK DALAM KEHIDUPAN
- Ibadah shalat merupakan salah satu perintah Allah yang bernilai pahala. Dengan kita melakukan banyak pahala maka seperti apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa pahala adalah segala sesuatu kegiatan yang dilakukan memberi ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan batin yang hakiki, maka itulah amal pahala.
- Shalat akan memberikan efek ketenangan batin, terlebih untuk ibadah shalat-shalat sunnah seperti shalat tahajjud serta beberapa ibadah shalat lain yang dikerjakan pada waktu malam hari. Ibadah shalat merupakan saat paling dekat bagi seorang hamba untuk bertemu dengan Khaliknya.
- Ibadah shalat menjadi waktu istirahat bagi ummat Islam, menyehatkan fisik dan membantu seseorang berpikiran lebih jernih saat menghadapi berbagai persoalan hidup.
- Shalat dan kebahagiaan hidup akan beriringan apabila shalat yang dikerjakan dilakukan dengan cara-cara yang benar, terlebih jika mampu dilakukan secara khusyu’ maka hasilnya akan luar biasa memberikan efek perubahan bagi orang bersangkutan.
- Shalat menjadi kunci pembuka rezeki. Kebahagiaan hidup manusia salah satunya akan terwujud apabila menikmati banyak rezeki yang berkah dari Allah SWT. Shalat merupakan kunci pembuka rezeki dari langit.
- Badan terasa lebih segar dan tenang selama dan sesudah mengerjakan shalat.
- Hati dan pikiran selalu merasa bahagia, nyaman, tentram, optimis dalam menjalankan kehidupan jauh dari perasaan sedih, duka, cemas, takut , putus asa, tertekan dan stress berkepanjangan.
- Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cobaan dan tekanan hidup. Berbagai musibah dan kesulitan yang menghadang tidak menyebabkan nya patah semangat dan berputus asa.
- Terpelihara dari melakukan perbuatan tercela dan perbuatan keji lainnya.
- Memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menyelesaikan dan menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam kehidupan sehari hari.
- Tidak takut menghadapi ancaman dari manapun, ia hanya tunduk dan takut pada Allah Subhanahu wataala.
Jika anda belum melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk, anda akan mendapatkan efek yang berlawanan dari hal yang telah disebutkan diatas. Beberapa indikator yang bisa anda amati dan rasakan jika anda belum melakukan shalat dengan benar dan khusuk antara lain sebagai berikut.
- Shalat terasa sebagai beban dan dirasakan sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Selama mengerjakan shalat fikiran melayang kemana mana . dan ada keinginan untuk segera selesai dari mengerjakan shalat.
- Shalat tidak meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Hati dan fikiran sering dirongrong perasaan gelisah, sedih, cemas, kecewa, putus asa, tertekan dan stres berkepanjangan.
- Daya tahan terhadap cobaan dan tekanan hidup sangat lemah, mudah panik dan putus asa. Sehingga sering tergiur untuk mencari pertolongan alternatif seperti paranormal, dukun, ajimat dan perbuatan musyrik lainnya.
- Kecerdasan spiritual lemah sehingga mudah tergiur untuk melakukan perbuatan tercela dan keji lainnya demi mendapatkan apa yang diinginkan.
- Sangat takut terhadap acaman manusia dan lain sebagainya, rasa takut tersebut mengalahkan rasa takutnya pada Allah, hingga mudah tergelincir pada perbuatan tercela dan perbuatan musyrik lainnya.
Saudaraku,
Mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yang kita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah anda bisa melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk.
MANFAAT GERAKAN SHOLAT BAGI PHYKOLOGIS KESEHATAN
Apakah Khusyuk itu sebatas ibadah, ataukah ada manfaat secara medis yang dirasakan oleh seorang mukmin?“. Dari hasil penelitian dan uji coba para ahli, inilah jawabannya :
- Mengurangi konsumsi oksigen saat khusyuk, sehingga menimbulkan rasa nyaman (relaksasi) pada tubuh.
- Mengurangi proporsi pernafasan yang membantu untuk mencapai tingkat relaksasi yang ideal.
- Meningkatkan aliran darah dan meningkatkan fungsi jantung.
- Sangat berguna bagi orang-orang yang stress, emosional dan berpenyakit kronis.
- Mengurangi kegelisahan dan menambah optimisme.
- Mengurangi ketegangan otot dan membantu relaksasi otot.
- Membantu penyembuhan penyakit jantung, terutama dari kematian mendadak.
- Membantu penyembuhan beberapa penyakit kronis seperti alergi dan persendian.
- Memperkuat sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan penyakit apa pun.
- Menambah kekuatan, kepercayaan diri dan ketenangan.
- Bisa mengurangi berat badan.
- Mengurangi degenerasi sel untuk memperpanjang usia (tampak lebih muda dari usia sebenarnya) dan menunda ketuaan (dengan izin Allah).
- Mengobati penyakit migren dan vertigo.
- Mengobati penyakit asma.
- Terasa adanya getaran listrik dari otak dan menimbulkan energi tubuh.
- Menambah kepercayaan diri yang tinggi.
- Menyembuhkan rasa takut dan sebagian ketegangan psikologis yang terkait ketakutannya.
- Membantu untuk Fokus dan mengontrol kemampuan otaknya.
- Membantu meningkatkan kemampuan belajar dan memahami.
- Satu cara untuk berpikir kreatif.
- Membantu stabilitas emosi.
- Membantu perawatan sel, terutama sel-sel otak.
- Menimbulkan hubungan yang baik antara sesama manusia (Berakhlak mulia).
- Memfilter masalah psikologis.
- Membantu meningkatkan fungsi otak, yang membantu untuk membuat keputusan yang tepat.
- Mengurangi rasa permusuhan bagi orang yang emosional.
- Membantu tidur lebih baik, mengatasi insomnia dan mengobati kegelisahan tidur.
- Menambah rasa tanggung jawab.
- Mengembangkan kemampuan mendengarkan dan interaksi dengan orang lain dan mendapatkan kepercayaan mereka.
- Memberikan kemampuan untuk kuat menghadapi kesulitan dan berani menghadapinya dengan tenang.
- Menjadikan manusia lebih seimbang dalam kehidupan sosialnya.
- Memberikan ketenangan psikologis dan kemampuan untuk memecahkan masalah, terutama ketika berhadapan dengan lebih dari satu masalah pada waktu yang sama.
- Meningkatkan hubungan antara otak dan hati dan antara jiwa dan ruh.
- Meningkatkan kemampuan untuk gemar memberi, cinta dan berbuat baik.
- Membantu penyesuaian diri mengatasi berbagai keadaan, terutama dari kenyataan yang sedang dihadapi saat ini.
- Khusyuk adalah perawatan dan pengobatan gratis. Tidak akan membebani Anda untuk duduk mempelajari Al-Qur’an dan Makhluk Allah SWT, untuk berpikir, merenung dan menambah kekhusyukan.