Tuesday, March 12, 2013

THE ART OF DOA

FIRMAN ALLAH SWT
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” 
(QS. Al-Baqarah 186)


Doa adalah kata-kata yang baik. Ketika kita mengucapkannya, sesungguhnya, kita telah melepaskannya dari mulut kita agar ia bejalan menuju langit. Jika kita memiliki wacana penyangga yang kuat, ia akan segera melampaui cakrawala, menembus angkasa, dan mencapai langit. Adapun wacana penyangga itu adalah amal sholih. Sebagaimana Firman Allah SWT berikut ini:


"Barang siapa menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, rencana jahat mereka akan hancur." 
(QS. Fathir:10)

Itulah sebabnya, Rasulullah menganjurkan kita beramal sebelum berdoa, Misalnya bershodaqoh dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya.  

Saya berdoa semoga kita yang sudah menjalani hari-hari penuh doa agar dapat menjadi dan memperoleh apa yang kita inginkan dan juga bertambah ilmunya..aamiin..
permohonan saya pada Allah SWT agar saya bisa menjadi pengusaha yang shaleh, yang menjalankan amanah ikhtihar dan berkah tentunya.

FALYASAJIIBUULII (PENUHI SERUAN ALLAH SWT)
Doa adalah awalan. Bagaimana supaya doa kita dikabulkan? Ternyata ayat QS. Al-Baqarah 186 di atas ada sambungannya. Dalam ayat di atas, setelah berdoa Allah menyuruh kita untuk memenuhi seruanNya “Falyastajiibuulii” dalam rangka agar doa kia benar-benar dikabulan oleh Allah.
Doa adalah modal utama jika kita menginginkan apapun baik dunia maupun akhirat. Tetapi doa ini bukan satu-satunya. Ada sarana dan prasarana lain yang akan menjadi pelengkap dalam rangka upaya kita menjadikan apapun yang kita harapkan. Tidak bisa hanya doa saja, tanpa shalat, tanpa menunaikan kewajiban lainnya. “Fastajiibuulii”, penuhi apa yang Allah perintahkan.
Mantapkan “walyu’minuubii” dan beriman kepada Allah. Percaya, yakin bahwa Allah akan memenuhi permohonan kita. Percaya 100% bahwa Dialah sumber solusi. Kalau sudah demikian, lahirlah “La’allahumyarsuduun”, maka kalian akan mendapatkan petunjuk. Kemana harus melangkah? Bagaimana caranya? Allah yang akan berikan petunjuk, Allah yang akan membimbing.

LENGKAPI DOA
Untuk memperkuat doa kita, ada kelengkapan doa yang akan lebih baik kita panjatkan. Untuk isi doa adalah terserah kita apa maksud dan tujuan kita berdoa.
Pertama Bismillah, kemudian shalawat, istigfar, hamdalah, baru isi doa. Setelah isi doa, istigfar lagi, shalawat lagi, hamdalah lagi. Namun urutan ini juga boleh dibolak balik, syukur apabila kemudian diantar dengan shalat dan sabar yang akan menjadi doa kita LUAR BIASA.  Prinsipnya harus juga dipenuhi yaitu: rajin, terus-menerus, istiqamah, penuhi yang wajib, hidupkan yang sunah, kemudian ikuti kelengkapan standar dalam berdoa.

Sebagai contoh, apabila kita berharap untuk menjadi pengusaha, doanya sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alaa alii sayyidina Muhammad
Astaghfirullahaladziim waatuubu ilaiika
Alhamdulillaahirabbil ‘aalaamiin
“Ya Allah, jadikan saya pengusaha yang shaleh yang menjalankan amanah ikhtihar dan berkah"
Astaghfirullahalasziim
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alaa alii sayyidina Muhammad
Alhamdulillaahirabbil ‘aalaamiin

Apabila kita renungkan lebih jauh, kenapa sebelum doa harus istighfar. Dalam berdoa kita harus selalu merendahkan diri kita diahadapan Allah yang Maha Pencipta, mohon ampun atas segala dosa-dosa dan kesalahan kita. Mungkin hati kita yang lebih memikirkan dunia dan kurang mengingat Allah. Begitupun dengan akhir doa kita, mungkin kita berdoa kurang sungguh-sungguh dan apapun kesalahan yang hanya Dia yang Maha Mengetahui.
Begitu juga dengan hamdalah. Konteksnya bukan sekedar mengucap alhamdulillaahirabbil‘aalaamiin, namun kita harus sadar dan berterima kasih atas karunia yang melekat pada tubuh kita.

VISUALISASIKAN DOA
Untuk menambah power doa, kita harus mencoba untuk memviualisasikan doa kita itu sendiri. Ketika kita menyebutkan bismillaahirrahmaanirrahiim, kita coba visualisasikan, bahwa kita ini bismillah jadi dengan nama Allah, artinya dengan nama Allah kita memohon doa kita, bukan hanya sekedar modal, network, turunan, sarana , dll.  Bismillaahirrahmaanirrahiim Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ketika kita menyeru shalawat Allahumma shalli alaa sayyidina Muhammad wa alaa alii sayyidina Muhammad, kemudian pada saat yang bersamaan kita visualisasikan bahwa Rasulullah yang kita shalawatkan ini, yang kalau hari Jumat shalawatnya dibawa langsung kepada Rasulullah lalu oleh Rasulullah dihadiahkan lagi langsung ke kita atas izin Allah, itu mendorong dan mendukung doa kita..subhanallah…
Ketika kita menyebut istighfar, astaghfirullahaladziim, renungkanlah apa yang menjadi dosa-dosa kita. Biasakanlah kita mengucapkan astaghfirullahaladziim dengan setulus hati dan tidak asal menyebutkannya, hingga kemudian itu dibawa pada Allah. Heningkan diri kita, pikirkan dosa yang kita lakukan baik sengaja maupun tidak, baik yang kita ketahui maupun tidak, Allah Maha Mengetahui dan Maha Pengampun.

Walhamdulillahirabbilaalaamin, kita puji Allah dengan lisan, sementara pada saat yang sama kita visualisasikan berbagai nikmat Allah yang saat ini kita rasakan. Betapa Allah tidak putus menyempurnakan nikmatnya, kesehatan, kelancaran rejeki, kebahagiaan keluarga, kenyamanan, pekerjaan, dll. Pujilah Allah dengan sepenuh hati , lalu masukkan isi atau content doa kita.

DOAKAN YANG LAIN DAN AMAL SHOLEH
Seni berdoa yang berikutnya adalah doakan yang lain dan amal sholeh. Bila kita mau mendoakan yang lain, kekuatan doa itu akan kembali kepada kita dalam bentuk doa dari malaikat Allah SWT.  Allahumma Shalli ‘alaa sayyidina Muhammad, bisanya kita hanya itu yang terucap untuk memberikan sholawat kepada Nabi kita, tetapi kalau kita tambah “Wa’ala ali sayyidina Muhammad” Ya Allah berikanlah shalawat serta salam kepada nabi Muhammad dan kepada keluarganya, maka ketika kita mendoakan keluarga Nabi Muhammad, doa itu akan kembali pada keluarga kita..insya Allah..

Ada pelajaran Allah tentang medoakan yang lain, bagaimana Nabi Besar Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi’raj. Ketika sudah ada di langit ketujuh, naik ke Sidratul Muntaha, ketepiannya langit. Dijelaskan di dalam QS. An-Najm: walaqod ro aaHu nnazlatan ukhroo, ‘inda sidrotil muntaHaa. IndaHaa jannatul ma’waa.
Ketika Nabi Muhammad memasuki Arsynya Allah tanpa ditemani oleh malaikat Jibril dikarenakan ketidakmapuan malaikat Jibril untuk menemani Nabi Muhammad dan hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu menembus ArsyNya, masuklah Nabi Muhammad menemui Allah. Nabi Muhammad mengucapkan, yang diabadikan didalam tahiyat: “Attahiyaatu washalawatu wathayyibatu Lillah.” Nabi Muhammad memuji Allah SWT. Segala penghormatan, segala pujian, segala kebaikan, Lillah…Untuk Mu ya Allah..Lalu Allah memberik salam kepada Nabi Muhammad SAW: “Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh !” Keselamatan bagimu wahai Muhammad, Rahmat-Ku, Keberkahan-Ku meliputi dirimu. Namun Rasulullah, beliau mengingat kita. Inilah pelajaran terhebat dari Rasulullah bagi umatnya. Rasul tidak langsung mengaminkan sebagai jawaban dari salamnya Allah, melainkan Nabi Muhammad menjawabnya: Laa ya Allah, Assalau’alaina wa’ala ibadakasolihi.” “Tidak ya Allah, salam itu bukan untukku saja, tetapi untuk kami dan untuk segenap orang-orang yang sholeh dan hamba-hamba Mu.”

Ketika kita mendoakan yang lain, wujud nyatanya adalah kita bantu yang lain, sedekah, zakat, infaq dan bantuan kebaikan lain yang mencerminkan toleransi dan perhatian kita terhadap sesama.

BERIKAN  SATU SAYAP DOA DENGAN BERKAH, RIDHO, DOA ORANG TUA
Kita semua mempunyai orang tua. Walaupaun orang tua kita sudah meninggal dunia, itu bisa kita pakai untuk menjadikan kita kuat, diizinkan Allah, dimudahkan Allah, diluluskan Allah untuk mencapai dan mendapatkan doa kita. Selaraskan doa kita dengan orang tua berikan sayap doa kita dengan keridhoan dan keberkahan yang diberikan orang tua, agar doa kita sampai dengan cepat dan mendapat keridhoan Allah SWT.

Bagaimana dengan orang tua kita yang sudah meninggal, datangi kuburannya, sering berikan hadiah surah yasin dan kirim Al-Fatihah setiap kita sholat. Untuk orang tua kita yang sudah meninggal, bukan berarti kita minta didoakan oleh mereka, namun dalam doa kita mintalah keridhoan dan keberkahan mereka, minta juga sama Allah untuk dilapangkan kubur, diampuni dosa-dosa, dihapuskan kesalahan, berikan rahmat-Nya, dimuliakan tempatnya, dan diterima segala amal baik islam orang tua kita. Mungkin saja yang dikubur tidak mendengar, tapi Allah yang memiliki kubur dan isinya ini mendengar dan Insya Allah memberikan kabar kepada orang tua kita yang sudah ada di alam kubur.

BERIKAN SATU SAYAP DOA BERNAMA KELUARGA
 Kita punya peluru, punya senjata dan punya keyakinan untuk mendapatkan doa kita, namun ada satu senjata yang sangat hebat yaitu bernama keluarga. Apabila seseorang bertindak, berlaku, berbuat, bergerak, berusaha atas nama keluarga, ridho Allah akan turun dengan keberkahanNya. Ridho Allah akan turun untuk kita semua kalau kita berjuang untuk keluarga, karena hal ini termasuk jihad fisisabilillah.
Walaupun kita harus mengajarkan anak kita tentang ikhlas, tentang sabar, tentang sedekah bagaimana kemudian  mereka juga kita ajarkan tauhid. Tapi adalah tidak baik juga kemudian kita meninggalkan anak-anak kita dalam keadaan lemah.  Lengkapilah satu sayap pada doa kita agar segera didengar Allah dan mendapatkan keberkahan-Nya.

Latihlah diri kita untuk selalu bersyukur, mengingat dan meminta dengan berdoa kepada Allah Yang Maha Pencipta, Yang Maha Mempunyai Segalanya. Kita harus yakin Allah mendengar doa kita, karena Allah memang meminta kita untuk selalu berdoa kepada-Nya dan tidak meminta selain kepada-Nya.

(Ust. Yusuf Mansur, Semua Bisa Jadi Pengusaha)